Monday, January 24, 2022

Serba-Serbi Kanker Serviks yang Perlu Diperhatikan

Kanker serviks merupakan perkembangan sel tidak terkontrol( kanker) yang terjalin pada leher rahim. Leher rahim ataupun serviks ialah bagian dari saluran reproduksi perempuan yang menghubungkan Miss V dengan rahim ataupun uterus. Seluruh perempuan berisiko mengidap kanker ini. Tetapi, perempuan yang aktif secara intim cenderung lebih terbawa- bawa.

Pada sesi dini, kanker serviks umumnya tidak memunculkan indikasi yang gampang dikenali. Indikasi sangat universal kanker serviks merupakan perdarahan yang tidak wajar. Misalnya perdarahan sehabis berhubungan seks, di luar siklus haid, ataupun sehabis menopause.

Walaupun demikian, Kamu belum pasti mengidap kanker serviks apabila terjalin perdarahan. Buat memperoleh penaksiran yang pas, hendaknya Kamu bertanya pada dokter. Bila dicurigai ada kanker serviks, Kamu hendak dirujuk ke dokter spesialis.



Pengidap di Indonesia

Informasi World Health Organization yang dirilis pada 2014 memperlihatkan kalau sudah terjalin 92 ribu permasalahan kematian pada penduduk perempuan Indonesia akibat kanker. Sebanyak 10. 3 persen di antara lain disebabkan oleh kanker serviks.

Ditemui pula kalau umur perempuan yang terkena kanker serviks terus menjadi muda, dengan kisaran umur di dasar 20 tahun pada tahun 2012. Dalam informasi yang dirilis World Health Organization, terungkap kalau screening penyakit kanker di Indonesia masih kurang paling utama buat kanker serviks. Screening kanker serviks yang terdiri dari sitologi serviks( cervical cytology) serta acetic acid visualtion( VIA) belum ada di pusat kesehatan primer pada 2014.

Tingginya angka kematian pengidap kanker serviks di Indonesia diprediksi sebab keterlambatan penaksiran. Dikala periksakan kondisinya, kanker umumnya telah menyebar ke organ lain badan. Perihal ini kesimpulannya menyulitkan penyembuhan.

Penyebab Kanker Serviks

Awal mulanya, sel sehat hadapi mutasi genetik yang mengganti sel wajar jadi abnormal. Sel kanker berkembang serta tumbuh tanpa terkontrol. Kanker serviks merupakan penyakit di mana perkembangan sel tidak terkontrol terjalin pada leher rahim.

Sel kanker yang timbul setelah itu melanda jaringan di sekitarnya. Sel kanker bisa membebaskan diri dari posisi dini serta menyebar ke bagian badan yang lain. Proses ini diucap selaku metastasis.

Indikasi Kanker Serviks

Indikasi Kanker Serviks

Indikasi kanker serviks tidak senantiasa nampak jelas, apalagi bisa jadi tanda- tanda tidak timbul sama sekali hingga kanker merambah stadium akhir. Ini sebabnya pap smear butuh dicoba buat mengetahui sel abnormal serta menghindari perkembangannya jadi kanker serviks.

Flek ataupun perdarahan tidak wajar dari Miss V merupakan indikasi yang sangat gampang dikenali selaku indikasi kanker serviks. Umumnya perdarahan terjalin sehabis berhubungan seks, di luar masa haid, ataupun sehabis menopause. Lekas memeriksakan diri ke dokter bila pendarahan yang tidak wajar terjalin lebih dari satu kali.

Tidak hanya pendarahan yang abnormal, indikasi lain yang bisa jadi timbul merupakan:

Rasa sakit serta tidak aman dikala berhubungan seksual

Cairan yang keluar dari Miss V beraroma aneh, bercorak tidak normal ataupun memiliki darah

Indikasi kanker serviks stadium lanjut

Kanker serviks stadium 4 hendak menyebar ke luar dari leher rahim mengarah jaringan serta organ sekitarnya. Pada sesi ini, indikasi yang dirasakan hendak berbeda, contohnya:

Sembelit

Terdapat darah dalam urine

Terjalin pembengkakan pada salah satu kaki

Perih pada tulang

Lenyap nafsu makan

Rasa perih pada perut bagian dasar serta panggul

Kelelahan

Rasa perih pada punggung ataupun pinggang yang diakibatkan oleh pembengkakan ginjal. Keadaan ini diucap selaku hidronefrosis.

HPV ataupun Human papillomavirus

Nyaris seluruh permasalahan kanker serviks diakibatkan oleh human papillomavirus ataupun HPV. HPV merupakan sekumpulan tim virus yang menginfeksi manusia pada sel epitel kulit serta membran mukosa( salah satunya merupakan wilayah kelamin).

Sampai dikala ini nyaris seratus jenis HPV sukses diidentifikasi. Sebagian besar tipe HPV tidak beresiko. Tetapi, terdapat sebagian tipe HPV yang dikenal bisa mengusik sel- sel leher rahim buat dapat berperan secara wajar serta kesimpulannya dapat merangsang kanker, ialah HPV 16 serta 18.

Virus HPV sangat universal ditularkan lewat ikatan intim dengan terdapatnya kontak langsung antara kelamin yang diiringi pertukaran cairan badan. Sebagian tipe HPV tidak memunculkan indikasi yang jelas, serta peradangan dapat lenyap tanpa penindakan kedokteran.

Peradangan HPV belum terdapat obatnya. Virus HPV sendiri dapat menetap di dalam badan dengan ataupun tanpa penindakan. Buat perempuan pada biasanya disarankan buat menemukan vaksinasi HPV selaku langkah penangkalan tertularnya tipe virus yang menimbulkan kanker.

Penaksiran Kanker Serviks

Penaksiran Kanker Serviks

Kanker serviks yang dideteksi dini bisa menolong tingkatkan keberhasilan penyembuhannya. Apabila hasil pap smear menampilkan terdapatnya sel abnormal pada leher rahim, Kamu hendak diberikan referensi ke dokter spesialis sistem reproduksi perempuan.

Hasil sel abnormal bukan berarti Kamu mempunyai kanker rahim. Bila terjalin perdarahan abnormal pada Miss V, dokter hendak melaksanakan pengecekan buat mencari penyebabnya.

Biasanya, pengecekan yang dicoba meliputi:

Prosedur Kolposkopi

Prosedur ini hendak disarankan dokter apabila hasil pap smear menampilkan terdapatnya sel abnormal ataupun indikasi yang mencuat dicurigai selaku kanker serviks. Dokter hendak memakai mikroskop spesial dengan lampu kecil di bagian ujung buat memandang Miss V, vulva, serta leher rahim.

Pengecekan ini bertujuan buat memandang kelainan pada serviks. Apabila nampak kelainan, ilustrasi jaringan hendak diambil dari leher rahim buat dianalisa apakah ada sel kanker di dalamnya.

Biopsi Kerucut( Cone Biopsy)

Pada sebagian permasalahan, prosedur pembedahan kecil yang diketahui dengan sebutan biopsi kerucut bisa jadi hendak dicoba. Penderita hendak dibius lokal dikala prosedur dicoba. Jaringan berupa kerucut hendak diambil dari leher rahim buat dianalisa apakah ada sel kanker di dalamnya.

Dampak dari pengecekan ini merupakan penderita dapat hadapi perdarahan diiringi perih, mirip dengan indikasi haid, sampai 4 pekan pascaoperasi.

Pengecekan Lebih Lanjut

Apabila hasil biopsi memerlihatkan kalau penderita mempunyai kanker serviks serta terdapat gejala kanker sudah menyebar, penderita hendak disarankan buat melaksanakan sebagian pengecekan lebih lanjut, meliputi:

Uji darah. Dicoba buat mengenali keadaan organ hati, ginjal, serta sum- sum tulang.

Pengecekan organ panggul. Dokter hendak mengecek Miss V, rahim, kandung kencing, serta rektum apakah ada kanker.

CT scan. Pemindaian dicoba buat memandang keadaan badan bagian dalam dengan pc buat memperoleh foto 3 ukuran. Dicoba buat memandang kanker yang terdapat serta apakah telah terjalin penyebaran.

MRI scan. Pengecekan ini mengenakan medan magnet kokoh serta gelombang radio buat memperoleh foto perinci badan bagian dalam. Dicoba buat memandang penyebaran kanker yang bisa jadi telah terjalin.

X- ray dada. Pengecekan buat memandang apakah kanker telah menyebar ke paru- paru

PET scan. Pemindaian spesial di mana penderita disuntikkan cairan radioaktif buat memandang jaringan kanker dengan lebih jelas. Bila dikombinasikan dengan CT scan, bisa memerlihatkan penyebaran kanker serta pula respons penderita terhadap penyembuhan yang lagi dicoba.

Stadium Kanker Serviks

Sehabis seluruh pengecekan berakhir dicoba, stadium kanker bisa didetetapkan. Stadium digunakan selaku indikator seberapa jauh kanker sudah menyebar. Terus menjadi besar stadium, terus menjadi luas penyebaran kankernya.

Berikut merupakan stadium kanker serviks:

Stadium 0: stadium prakanker. Tidak terdapat sel kanker dalam serviks, tetapi terdapat pergantian biologis yang berpotensi merangsang kanker di setelah itu hari. Sesi ini diucap selaku cervical intraepithelial neoplasia( CIN) ataupun carcinoma in sana( CIS).

Stadium 1: kanker masih terletak di dalam serviks serta belum terdapat penyebaran.

Stadium 2: kanker telah menyebar ke luar serviks serta di jaringan sekitarnya. Tetapi belum menggapai bilik panggul ataupun bagian dasar Miss V.

Stadium 3: kanker telah menyebar ke ke bagian dasar vaginadan/ ataudinding panggul.

Stadium 4: kanker telah menyebar ke usus, kandung kencing, ataupun organ lain, semacam paru- paru.

Penyembuhan Kanker Serviks

Penyembuhan Kanker Serviks

Pemilihan tata cara penyembuhan kanker serviks tergantung pada sebagian aspek, misalnya:

Stadium kanker

Tipe kanker

Umur pasien

Keadaan kedokteran lain yang bisa jadi lagi dihadapi

Penyembuhan kanker serviks bersumber pada stadium dipecah jadi 2. Awal, pembedahan penaikan sebagian ataupun segala organ rahim, radioterapi, ataupun campuran keduanya. Kedua, penindakan kanker serviks stadium akhir, ialah radioterapi serta/ ataupun chemotherapy. Kadangkala pembedahan pula butuh dicoba.

Penaikan Sel- Sel Prakanker

Penindakan sel prakanker diperlukan apabila hasil pap smear memerlihatkan terdapatnya pergantian biologis yang berpotensi jadi kanker di setelah itu hari.

Pengobatan laser: konsumsi laser buat membakar sel- sel abnormal.

Biopsi kerucut: ialah penaikan daerah tempat jaringan yang abnormal lewat prosedur pembedahan.

Large loop excision of transformation zone( LLETZ): sel- sel abnormal dipotong mengenakan kawat tipis serta arus listrik.

Pembedahan Penaikan Kanker Serviks

Terdapat 3 prosedur pembedahan penaikan kanker serviks:

Radical tracheletomy

Prosedur ini bertujuan mengangkut serviks, jaringan sekitarnya, serta bagian atas dari Miss V, tanpa mengangkut rahim.

Histerektomi

Prosedur ini merupakan pembedahan penaikan rahim. Umumnya dicoba buat kanker serviks stadium dini. Terdapat 2 tipe pembedahan histerektomi:

Histerektomi simpel. Prosedur di mana yang hendak dinaikan merupakan leher rahim serta rahim. Pada sebagian permasalahan, ovarium serta tuba falopi dapat pula ikut dinaikan. Prosedur ini dapat dicoba buat kanker serviks stadium dini.

Histerektomi radikal. Proses penaikan leher rahim, rahim, jaringan di sekitarnya, nodus limfa, ovarium, serta tuba falopi.

Dampak samping jangka pendek dari pembedahan histerektomi misalnya perdarahan, peradangan, resiko luka pada kandung kencing, ureter, serta rektum dan penggumpalan darah.

Sebaliknya komplikasi jangka panjangnya, meliputi pembengkakan pada lengan serta kaki sebab penimbunan cairan. Komplikasi yang lain merupakan roduksi cairan Miss V hendak menurun serta menimbulkan ikatan intim dapat terasa tidak nyaman

Pelvic exenteration

Prosedur pembedahan besar yang dicoba buat mengangkut leher rahim, jaringan sekitarnya dan bagian atas Miss V. Tetapi, rahim tidak turut dinaikan.

Penindakan dengan Radioterapi

Pada kanker serviks stadium akhir, radioterapi hendak dikombinasikan dengan chemotherapy buat mengatur pendarahan serta rasa perih.

Prosedur radioterapi bisa dicoba dengan 2 metode, ialah:

Eksternal. Mesin radioterapi hendak menembakkan gelombang tenaga besar ke bagian panggul penderita buat menghancurkan sel kanker.

Internal. Implan radioaktif hendak dimasukkan di dalam Miss V serta leher rahim penderita.

Radioterapi tidak cuma menghancurkan sel- sel kanker namun kerapkali pula menghancurkan jaringan yang sehat. Dampak samping prosedur ini antara lain:

Perdarahan dari Miss V serta rektum

Diare

Mual

Mengganggu kandung kencing sehingga penderita kehabisan kontrol buang air besar serta kecil

Mengganggu ovarium, berdampak pada menopause

Nyeri pada kulit panggul

Penyembuhan dengan Kemoterapi

Chemotherapy dicoba buat memperlambat penyebaran serta kurangi indikasi yang timbul. Chemotherapy mengenakan obat- obatan yang berperan buat menghancurkan sel kanker.

Penyembuhan ini berikan akibat pada segala badan. Obat kanker serviks yang digunakan dalam chemotherapy hendak menghancurkan sel yang berkembang dengan kilat, paling utama sel kanker. Sayangnya, sel sehat yang berkembang dengan kilat pula terbawa- bawa.

Chemotherapy dapat dicoba dengan memakai satu tipe obat ataupun campuran obat- obatan. Penyembuhan chemotherapy diberikan lewat infus pada penderita rawat jalur. Penderita diperbolehkan kembali sehabis menerima penyembuhan cocok dosis.

Penderita yang menempuh penyembuhan dengan chemotherapy wajib melaksanakan uji darah teratur. Ini dicoba buat mengecek kesehatan ginjal, sebab sebagian obat- obatan chemotherapy dapat mengganggu ginjal.

Dampak samping yang sangat kerap terjalin sehabis chemotherapy, antara lain:

Hadapi sariawan

Lenyap nafsu makan

Merasakan kelelahan

Mual serta muntah.

Rambut rontok

Pemakaian kondom bisa melindungi Kamu dari HPV dikala berhubungan seks. Walaupun demikian, perihal ini tidak senantiasa efisien menghindari terbentuknya peradangan. Dikala terinfeksi HPV, sistem imunitas badan menghindari virus buat melukai rahim.

Tetapi pada sebagian perempuan, virus dapat menetap sepanjang bertahun- tahun. Perihal ini menyebabkan sel- sel yang terletak di permukaan leher rahim berganti jadi sel kanker.

Vaksin buat menghindari peradangan HPV yang berisiko kanker telah ada. Vaksinasi HPV yang dikala ini ada merupakan vaksin bivalen buat HPV 16 serta 18; vaksin kuadrivalen buat HPV 6, 11, 16 serta 18; ataupun vaksin nonavalen buat 9 tipe HPV ialah 4 tipe ditambah 31, 33, 45, 52, serta 58.

Penangkalan Kanker Serviks

Skrining Serviks

Screening serviks ataupun pap smear disarankan buat dicoba sebab bisa mengetahui dini kelainan pada pergantian sel di dalam serviks, yang dapat berpotensi menimbulkan kanker serviks. Dikala melaksanakan pap smear, ilustrasi sel diambil dari leher rahim serta ditilik di dasar mikroskop.

Resiko terserang kanker serviks bisa ditekan dengan menempuh penyembuhan kala sel- sel masih dalam sesi pra- kanker. Tetapi butuh dipahami kalau screening serviks tidaklah uji buat mendiagnosis kanker serviks melainkan buat mengetahui sel yang abnormal.

Postingan Yang lain: Berolahraga buat Turunkan Resiko Kanker Serviks

Pergantian sel tidak senantiasa berujung pada kanker. Sel yang abnormal masih dapat kembali wajar dengan sendirinya. Pada permasalahan tertentu, sel yang bertabiat abnormal butuh dinaikan sebab berpotensi jadi kanker.

Buat perempuan umur 21- 29 tahun disarankan menempuh pap smear masing- masing 3 tahun. Sebaliknya pada perempuan umur 30- 64 tahun, campuran pap smear serta uji HPV DNA bisa dicoba masing- masing 5 tahun, ataupun dapat pula dengan menempuh tiap- tiap uji secara terpisah masing- masing 3 tahun. Pada perempuan umur 65 tahun ke atas, mintalah anjuran dokter menimpa perlunya menempuh pengecekan pap smear.

Apabila Kamu merupakan perempuan yang aktif secara intim serta berumur diatas 21 tahun dan mempunyai resiko besar penyakit meluas intim, Kamu dianjurkan buat melaksanakan uji buat penyakit- penyakit semacam klamidia, gonorhea, serta sifilis tiap tahunnya. Apabila butuh jalani uji HIV tiap tahunnya.

Tanyakan pada dokter yang menanggulangi Kamu menimpa vaksin HPV( human papilloma virus). Memperoleh vaksin HPV bisa menolong Kamu menghindari peradangan HPV yang pula bisa kurangi resiko Kamu terserang kanker serviks serta penyakit kanker lain yang berhubungan dengan HPV.

Tangkal kanker serviks dengan melaksanakan berhubungan seks dengan nyaman. Mengurangi resiko kanker serviks dengan mengambil langkah penangkalan peradangan meluas intim, semacam memakai kondom tiap kali berhubungan seks serta menghalangi jumlah pendamping intim yang Kamu miliki.

Jangan merokok, baik rokok konvesional maupun rokok elektrik, serta minum alkohol. Merokok serta minum alkohol bisa tingkatkan resiko Kamu terserang kanker serviks berulang kali lipat. Merokok pula bisa menimbulkan Kamu terserang kanker lain semacam kanker sel skuamosa.

Tingkatkan energi badan Kamu dengan komsumsi santapan yang penuh nutrisi, rehat yang lumayan, serta olahraga dengan keseriusan lagi supaya badan Kamu pula jadi lebih fit. 

No comments:

Post a Comment