Wednesday, August 5, 2020

10 Rekomendasi Film Bagus untuk Ditonton Di Rumah

Disebabkan penyebaran virus COVID- 19 yang terus menjadi merebak, kita bisa jadi hendak tinggal di rumah sepanjang sebagian minggu ke depan. Entah wajib bekerja dari rumah ataupun tidak, kita senantiasa memerlukan waktu bersantai di tengah pandemi ini. Serta bagaikan alternatif buat melupakan permasalahan di dekat kita, film senantiasa jadi opsi yang utama.

Memanglah benar jika terdapat ribuan film yang ada di bermacam layanan streaming, namun yang mana yang kira- kira hendak kamu seleksi, serta gimana kamu ketahui jika itu merupakan salah satu film terbaik sejauh masa?

Buat mengetahuinya, kamu bisa jadi bisa menyaksikan ratusan trailer, membaca ribuan pembahasan serta rating film di halaman IMDb. Buat mengirit waktu, kamu bisa jadi dapat membaca postingan ini serta mulai menyaksikan sebagian rekomendasi film di dalamnya.

Dari animasi hingga film perang terbaik, berikut 10 rekomendasi film terbaik yang dapat kalian tonton dikala#DiRumahAja.



1. The Great Dictator

Charlie Chaplin memanglah sudah membuat banyak film bisu yang hebat, di mana City Lights biasanya dikira bagaikan yang terbaik. Tetapi pada tahun 1940, cuma buat meyakinkan jika dia bisa melaksanakannya, Chaplin membuat film panjang awal yang bersuara, The Great Dictator.

The Great Dictator merupakan film tentang fasisme. Di dikala Perang Dunia II berkecamuk, Charlie Chaplin membuat film ini buat mencemooh Hitler serta Mussolini, serta kekonyolan pandangan hidup mereka. The Great Dictator mempunyai seluruh perihal yang kamu tahu serta gemari tentang Charlie Chaplin, serta jadi suatu propaganda anti- Nazi pula.

2. The Seventh Seal

Kamu tentu bimbang kenapa The Seventh Seal senantiasa tampak dalam catatan film- film hebat sejauh masa. Kenyataannya, sebagian orang yang memilihnya memanglah telah betul- betul menontonnya, di mana selainnya hendak serta wajib menontonnya.

Ditulis serta disutradarai oleh Ingmar Bergman, serta berlatar pada masa Black Death, film ini populer melalui wujud Kematian yang bermain catur demi kepemilikan jiwa manusia. Jadi, apakah ia bermain buat menang ataupun apakah ia mempunyai motif yang berbeda di dalamnya?

Dapat dikatakan jika The Seventh Seal merupakan suatu masterpiece eksistensialis. Tetapi, jangan perkenankan perihal itu membuat kamu merasa bimbang duluan. Ayo menyaksikan serta turut bergabung buat melaksanakan" Dance Macabre" melalui film ini.

3. One Flew Over The Cuckoos Nest

Jack Nicholson bisa berfungsi bagaikan orang edan dengan lumayan baik, di mana yang sangat populer bisa jadi merupakan wujud Jack Torrance dari The Shining serta, pasti saja, Joker dalam Batman karya Regu Burton.

Tetapi, film terbaiknya tentang kegilaan malah menggambarkan dirinya bagaikan salah satunya orang waras di rumah sakit jiwa. Ya, film itu merupakan One Flew Over the Cuckoos Nest, suatu film individualisme yang menggambarkan cerita seorang yang berpura- pura marah walaupun tampaknya tidak.

Diadaptasi dari novel Ken Kesey dengan judul yang sama, film ini memperoleh 9 nominasi Academy Awards serta sukses bawa kembali 5 piala Oscar, salah satunya merupakan Best Actor buat Nicholson. Akhir film ini betul- betul seram serta sangat kompulsif, tetapi senantiasa saja sangat worth it buat ditonton.

4. The Usual Suspects

Sebagian film memanglah gampang diiringi, apalagi sangat gampang diiringi. Sebaliknya yang yang lain bisa jadi hendak membuat kamu mencermati dengan lebih saksama. Serta buat The Usual Suspects, kamu bisa jadi butuh mencatat sebagian perihal berarti di dalamnya.

Ditafsirkan bagaikan film" neo- noir," The Usual Suspects memakai banyak kilas balik buat menggambarkan cerita sekelompok pencuri yang mau memecahkan bukti diri seseorang raja kejahatan yang misterius, Keyser Soze.

Dalam film ini Kevin Spacey memerankan Verbal Kint, seseorang penipu yang tidak disukai siapa juga. Dia khawatir jika Keyser Soze ataupun anteknya, Kobayashi, hendak membalas dendam kepadanya serta keluarganya bila ia menggambarkan apa yang ia tahu tentang ledakan yang membunuh rekannya.

Lelet laun Verbal dibujuk apalagi diancam oleh polisi buat menggambarkan kisahnya yang terus cerah sangat luar biasa, hingga pada kesimpulannya dibebaskan. Setelahnya, ia berangkat serta tidak sempat kembali lagi.

5. Apocalypse Now

Apocalypse Now merupakan pengisahan kembali novel Joseph Conrad, Heart of Darkness, yang disutradari oleh Francis Ford Coppola serta diperankan oleh Martin Sheen bagaikan Kapten Willard.

Willard sendiri merupakan seseorang pasukan spesial Amerika yang dikirim buat menelusuri sungai di Vietnam buat menciptakan Kolonel Kurtz, yang diperankan oleh Marlon Brando, yang mengetuai regu Baret Hijau serta diyakini sudah jadi edan akibat Perang Vietnam.

Apocalypse Now dengan indah menangkap watak sesungguhnya dari perang. Brando memanglah tidak timbul lama di film ini, namun penampilannya pantas buat ditunggu.

Apakah Kurtz edan, ataupun jadi edan merupakan salah satunya perihal yang waras kala hidup di hutan serta menunggu musuh buat membunuhnya, merupakan persoalan yang hendak terjawab sehabis kamu menyaksikan film ini.

Walaupun proses shooting- nya pernah tertunda sebab sebagian permasalahan teknis, Apocalypse Now secara tidak berubah- ubah senantiasa terpilih bagaikan salah satu film perang terbaik sejauh masa.

6. Toy Story

Toy Story merupakan film yang serba awal; ini merupakan film fitur animasi pc awal, fitur awal dari industri baru bernama Pixar, serta jadi film awal yang" betul- betul" menggunakan marketing sebab mayoritas tokoh di dalamnya merupakan mainan.

Bila diibaratkan, kamu membuat film kanak- kanak dengan tokoh mainan di dalamnya, serta setelah itu kamu menjual mainan tersebut. Jenius bukan? Terlepas dari perihal itu, naskah Toy Story pula sangat jenius.

Gagasan tentang mainan yang jadi hidup tidaklah perihal yang baru di pasar Hollywood. Tetapi perihal itu tidak permasalahan, sebab naskahnya bukan tentang mainan. Itu tentang persahabatan.

Toy Story merupakan film tentang sahabat serta penerimaan, di mana kita wajib menerima diri sendiri apalagi di dikala kita tidak penuhi harapan kita sendiri, serta menerima sahabat kita dengan watak kurang baik yang mereka miliki.

Tonton film ini bersama kanak- kanak kecil, ataupun bisa jadi tanpa mereka, serta perkenankan film ini bawa kamu mengarah tidak terbatas serta melampauinya!

7. The Matrix

The Matrix tidak semacam film fiksi ilmiah yang lain walaupun mempunyai masa depan dystopian serta pengambilalihan dunia oleh alien yang bisa jadi terdengar mainstream.

Bagaikan permulaan, Keanu Reeves, Carrie- Anne Moss, serta apalagi Laurence Fishburne nampak keren di dalamnya, lengkap dengan baju gelap, rambut yang disisir ke balik, serta kacamata gelap yang bagus.

Mereka pula mempunyai gerakan Kung Fu yang luar biasa, serta dampak spesial yang ikonik," bullet time." The Matrix menampilkan kepada kita jika seluruh suatu bisa terjalin. Kedua sekuel The Matrix memanglah tidak sebagus film ini, jadi alangkah baiknya buat menyaksikan film ini saja.

8. Fight Club

Fight Club didasarkan pada novel dengan judul yang sama karya Chuck Palahniuk, menggambarkan tentang hilangnya bukti diri laki- laki di dunia yang beradab, meningkatnya ketidakpuasan terhadap warga kapitalis, ataupun bisa jadi cuma tentang perkelahian saja.

Film ini diawali dikala Edward Norton, seseorang pengidap tidak bisa tidur yang lagi berkelana dunia berjumpa dengan Tyler Durden( Brad Pitt). Tyler merupakan wujud segalanya yang bukan dirinya. Ia pintar, tangguh, serta tanpa rasa khawatir. Pula edan.

Mereka juga mengawali suatu fight club sebab tidak mau mati tanpa sisa cedera. Tidak lama setelah itu sebagian pekerja laki- laki di kota tersebut turut bergabung ke dalam klub mereka. Fight Club hampir tidak membuat sensasi kala awal kali dirilis, walaupun setelahnya jadi salah satu film kultus yang sangat gampang diingat sejauh sejarah.

9. The Dark Knight

Tidak seluruh film superhero mempunyai template yang sama dengan film- film MCU. Mereka dapat jadi mengasyikkan, pasti saja, namun sebagian lebih suka berfokus dengan tema yang lebih hitam serta intens.

Joker yang diperankan Joaquin Phoenix memanglah hebat, namun susah buat diucap bagaikan suatu film superhero. Perihal ini berbeda dengan The Dark Knight— yang pula jadi panggung seseorang Joker— yang penuhi ketentuan bagaikan suatu film superhero.

Disutradarai oleh Christopher Nolan serta diperankan Christian Bale bagaikan Batman, The Dark Knight merupakan film yang jauh lebih mengerikan daripada mayoritas film superhero arus utama.

Melalui film ini, Gotham betul- betul ditafsirkan bagaikan tempat yang sangat hitam. Penampilan Christian Bale memanglah hebat, namun Heath Ledger jauh lebih baik darinya. Ledger sukses bawa wujud Joker ke tingkatan kegilaan yang beresiko, yang jadi kedudukan besar terakhirnya.

Film ini membongkar rekor box office bukan cuma bagaikan penghormatan kepada Ledger namun sebab film ini pula jadi film superhero terbaik sejauh masa. Sehabis menontonnya, kamu bisa jadi tidak hendak sempat dapat buat tidak mencintainya sedikit juga.

10. The Empire Strikes Back

Terdapat banyak film hebat tentang luar angkasa. 2001: Ruang Odyssey, Alien, ataupun bisa jadi Guardians of the Galaxy( bila kamu suka MCU). Berbeda dengan mereka, Star Wars terdapat di galaksi yang terpisah. Pasti saja bukan tipe Disney, namun 3 film pertamanya— secara teknis, di mana The Empire Strikes Back bagaikan film terbaiknya.

Film ini mempunyai segalanya. Tidak cuma Luke, Hans, Leia, serta Darth Vader yang sediakan drama, namun pula sebagian droid konyol serta seseorang master Jedi yang berdialog dengan style yang lucu. Pasti terdapat banyak pertempuran light- saber di dalamnya, pula terdapat twist mengejutkan yang mengaitkan garis keluarga.

Buat hasil terbaik kamu wajib senantiasa menyaksikan The Empire Strikes Back sehabis menyaksikan A New Hope. Serta bila kamu telah menyaksikan 2 film tersebut, kamu bisa jadi hendak senantiasa menyaksikan The Return of the Jedi pula.

Nah, itu tadi 10 rekomendasi film terbaik yang dapat kalian tonton dikala#DiRumahAja. Gimana, apakah kamu tertarik buat menyaksikan seluruhnya? 

No comments:

Post a Comment